Halaman

Asyik menikmati Suasana pantai Karangnaya di Pelabuhan Ratu


LIBURAN:Sejumlah pengunjung tampak asyik menikmati suasana pantai Karangnaya Kecamatan Cikakak saat mengisi liburan sekolah. foto:farid/radarsukabumi

Penarikan Retsibusi Bermasalah, Disparbudpora Klaim Jumlah Pengunjung "Normal" Membludaknya kendaraan wisatawan menuju kawasan objek wisata pantai hingga menimbulkan kemacetan pada malam tahun baru lalu masih menjadi misteri. Bagaimana tidak, banyak orang yang menyangsikan jumlah wisatawan yang di klaim koordinator tol gate hanya berkisar 15 ribu orang. Namun, yang pasti banyak pihak yang merasa diuntungkan pada malam pergantian tahun itu. Pengelola hotel termasuk para pedagang dadakan. LAPORAN : FARID FAUZI Kasatlantas Polres Sukabumi, AKP Indra Setiawan menggelengkan kepalanya ketika merasa heran dengan pengakuan dari petugas tol gate (penarikan retribusi pariwisata) yang menyatakan bahwa jumlah wisatawan hanya berkisar 15 ribu orang itu."Jika dilihat dari kemacetan yang terjadi, sudah pasti jumlah wisatawan lebih dari itu," ujar Indra. Kondisi kemacetan terjadi dari mulai Jalan Siliwangi, depan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Palabuhanratu hingga ke Pantai Citepus kira-kira sepanjang tiga kilometer. Ribuan kendaraan terutama sepeda motor terjebak kemacetan total di ruas jalan tersebut yang berlangsung sekira dua jam lamanya. Para petugas pengamanan pun bekerja ekstra untuk mengurai kemacetan tersebut. Menurut Kapolsek Palabuhanratu, Komisaris Polisi (Kompol) Sugoro, penyebab kemacetan itu akibat volume kendaraan para pengunjung mengalami peningkatan secara signifikan hingga lima kali lipat dari kondisi normal. Selain itu juga, akibat faktor lebar jalan yang relatif sempit dan diperparah lagi banyak pengunjung yang berjalan kaki serta banyak sepeda motor yang parkir di bahu jalan. "Akan tetapi, yang namanya kemacetan di kawasan objek wisata apalagi di saat liburan tahun baru, dinilai wajar. Seperti halnya di jalur kawasan Puncak, kemacetan kendaraan sudah menjadi langganan setiap musim liburan,รข€� katanya. Lain halnya dengan hasil pengamatan dari kepala dinas Kepariwisataan, kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (kadisparbudpora), Harry Muharram. ia bahkan memprediksi bahwa jumlah wisatawan hanya berkisar 12 ribu orang. Meningkatnya volume kendaraan menuju kawasan objek wisata pantai itu, bukan hanya datang dari wisatawan saja melainkan juga banyak dari masyarakat lokal Palabuhanratu dan sekitarnya. "Sebagaimana kita ketahui, jumlah ojek di palabuhanratu saja mencapai ribuan orang. Bukan mustahil kan mereka juga mengais rezeki pada malam tahun baru itu," katanya. Ia juga mengatakan bahwa hasil pendapatan penarikan retribusi pada malam tahun baru kemarin Sekitar Rp 25 juta. Pemasukan untuk kas daerah itu berasal dari dua tempat penarikan retribusi yakni di Cikidang dan Batu Sapi Palabuhanratu. Ia juga tidak menampik bahwa peluang kebocoran penarikan retribusi itu bisa saja terjadi. "Peluang kebocoran bisa saja terjadi, namun kita berusaha untuk menekan angka kebocoran itu. Dan Alhamdulillah target pendapatan retribusi tahun 2010 melampaui target," katanya. Sementara itu Perayaan pergantian malam tahun baru dirasakan manfaatnya oleh pengelola hotel Cleopatra Fauzi Akbar (41). Ia mengatakan, tingkat hunian hotel pada libur tahun baru ini meningkat drastis dari hari-hari sebelumnya. Tingkat hunian hotel pada libur tahun baru 2011 mencapai 100 persen dari jumlah kamar dan cottage hotel yang ada. "Alhamdulilah, tingkat hunian hotel pada tahun baru kemarin hampir 100 persen dari jumlah kamar yang ada. Dan kami sengaja tidak menerapkan harga yang gila-gilaan pada perayaan tahun baru kemarin. Kalaupun ada kenaikan, ya paling juga beberapa persen saja," katanya. ***

di Salin Berdasarkan Aslinya dari: http://www.radarsukabumi.com/



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Haraf TuLis Komentar