Halaman

Pondok Halimun

Pondok Halimun


Ingin berkemah ditemani Owa Jawa dan burung Elang? Datanglah ke bumi perkemahan Pondok Halimun di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kawasan wisata ini sering dihampiri beberapa jenis primata langka, seperti Owa Jawa(Hylobates moloch), Surili (Presbytis comata) dan Lutung (Trachypithecus auratus). Di langit birunya juga sering dilewati Elang Jawa (Spizaetus bartelsii).

Sejumlah primata tersebut biasa bermain di sebelah barat pinggiran hutan yang jaraknya hanya sekitar 100 meteran dari pusat keramaian di Pondok Halimun. Jika cuaca sedang cerah, pengunjung bisa menyaksikan beberapa jenis burung elang terbang berputar-putar di langit biru. Di antaranya terdapat jenis elang yang sangat langka dan hanya terdapat di Pulau Jawa, yakni Elang Jawa.

Pondok Halimun dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi. Daya tarik dari lokasi wisata ini adalah panorama alam yang indah dengan hawa sejuk dan segar di Hutan Rimba yang mengalir Sungai berair jernih.

Pondok Halimun terletak sekitar 160 km lebih dari Jakarta atau sekitar 12 kilometer di utara Kota Sukabumi. Berlokasi di perbatasan antara dua desa, yakni Desa Perbawati dan Desa Sudajaya Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi. Sebelum memasuki wilayah Pondok Halimun para pengunjung sudah bisa merasakan segarnya udara pegunungan dan menikmati sajian perkebunan strawberi yang dikelola oleh masyarakat setempat.

Pondok Halimun merupakan areal perkemahan atau biasa disebut bumi perkemahan, yang memiliki keindahan alam yang tak kalah bagusnya dengan objek wisata lainnya di Jawa Barat, pasalnya setiap pengunjung yang datang juga bisa menikmati pemandangan hamparan kebun teh. Kebun teh tersebut dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara VIII Goalpara Kabupaten Sukabumi.

Selain pemandangan kebun teh, sebagai objek wisata yang didominasi pegunungan dan dataran tinggi, segarnya udara pegunungan juga menjadi andalan di sini. Sehingga, banyak pengunjung yang berasal dari Sukabumi menggunakan tempat perkebunan teh sebagai tempat pacaran sambil menikmati udara pegunungan dan keindahan alam.

Di kawasan tersebut terdapat beberapa areal perkemahan, salah satunya adalah Perkemahan Elang Jawa. Disebut Perkemahan Elang Jawa karena dulunya di perkemahan itu terdapat dua ekor Elang Jawa, namun dikembalikan ke habitatnya pada tahun 2000. Perkemahan itu dibangun sekitar tujuh tahun yang lalu dan dikelola oleh PT PN VIII Goalpara.

Para pengunjung bisa memilih tempat perkemahan yang dikehendakinya. Variasi usia pengunjung yang berkemah itu bermacam-macam, mulai dari tingkat sekolah menengah pertama (SMP) hingga mahasiswa.

Sebagai areal perkemahan, Pondok Halimun yang masih masuk dalam areal Balai Taman Nasional Gede-pangrango memang tak pernah sepi dari kegiatan para pecinta alam. Ada yang sekadar memandangi keindahan alam dan ada juga yang menyalurkan hobi bertualang mereka. Banyak juga karyawan dari berbagai berbagai perusahaan dan mahasiswa serta siswa sekolah yang memilih Pondok Halimun sebagai tempat untuk rekreasi bersama dan kegiatan belajar.

Setiap pengunjung yang datang tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Cukup dengan biaya masuk Rp2.000/orang dan uang parkir motor hanya Rp1.000/kendaraan dan mobil sebesar Rp2.000/kendaraan.

Setelah memasuki areal parkir, para pengunjung juga bisa mengisi perut dengan membeli makanan ringan, seperti gorengan atau mie rebus dan minum kopi di sejumlah warung makanan yang berada di areal parkir sambil menikmati segarnya udara pegunungan yang tak jauh dari areal perkemahan.

Kalau Anda sekeluarga ingin mencoba rekreasi yang sekaligus diwarnai petualangan yang mendidik, bawalah tenda dari rumah dan berkemahlah di sini. Jangan lupa untuk mengurus perizinannya ke pengelola areal ini. Pengunjung hanya dikenakan biaya sebesar Rp4.500/orang untuk beberapa hari.

Para pengunjung juga bisa memilih areal perkemahan yang dikehendakinya, pasalnya ada tiga areal perkemahan, yakni di depan gerbang masuk perkemahan untuk kapasitas 150 orang, perkemahan kedua dengan jarak 400 meter dari gerbang degan kapasitas 150 orang dan perkemahan ketiga dengan jarak 200 meter dengan kapasitas 200 orang dengan luas seluruhnya sekitar tiga hektar.

Bagi pengunjung yang tidak membawa alat-alat tenda, warga setempat yang bekerja sama dengan BTNGP menyiapkan tenda. Untuk tenda dumb (untuk tiga orang-red) dikenakan biaya sebesar Rp30 ribu/hari, sementara untuk tenda yang besar (kapasitas 40 hingga 50 orang-red) dikenakan biaya sebesar Rp300 ribu hingga Rp500 ribu per kegiatan. Kebanyakan pengunjung perkemahan ini berasal dari Jakarta, Bogor dan Bekasi.

*dari berbagai sumber*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Haraf TuLis Komentar