Rabu, 18 Agustus 2010 , 00:21:00
MEGAH: Masjid Qubbatul Islam atau Masjid Agung Cisaat Kabupaten Sukabumi. foto:gunadi/radarsukabumi
Dibangun Sejak 1905, Masjid Agung Cisaat Terus Alami Perubahan Suasana Masjid Agung Qubbatul Islam Cisaat Kabupaten Sukabumi kian ramai dengan aktifitas ibadah juga dihiasi para pedagang yang berjejer di lingkungan Alun-alun Cisaat. Masjid Agung Qubbatul Islam Cisaat didirikan sejak 1905 di atas tanah wakaf dari sejarawan bernama Demong RD Danuradja yang luas tanahnya 6.188,15 m2. Laporan Gunadi Maulana, -Sukabumi Sejak 1983 segala upaya untuk renovasi masjid mulai dilakukan. Namun kemampuan masyarakat saat itu relatif terbatas. Akhirnya dilakukan dengan mengajukan kepada Yayasan Amal Bakri Muslim Pancasila (YABMP) ). Di pertengahan Februari 1985 dimulai pembongkaran masjid dengan didukung bantuan dana dari YABMP dan juga hasil bantuan dari pemda sukabumi untuk penataan masjid yang dibantu oleh para arsitektur yang handal. Akhirnya pada tanggal 20 Januari 1986 Masjid Agung Qubbatul Islam Cisaat dengan tipe A 19x19 meter akhirnya diresmikan oleh Menteri Luar Negeri Muchtar Kusuma Atmaja atas nama dari perwakilan mantan Presiden Soeharto. Di mana Ketua DKM H Acun S. Seiring dengan perubahan zaman akhirnya ketua DKM pertama diganti oleh H Pepep Sulaeman pada periode tahun 2008-2009, proses pengangkatan tersebut melalui pemilihan dan musyawarah mufakat bersama oleh masyarakat. Ketua DKM H.Pepep Sulaeman."Dari hasil mufakat bersama juga melalui bantuan dana dari Pemerintahan Daerah (pemda) Sukabumi,"kata Ketua DKM Masjid Agung Cisaat, Pepep Sulaeman, kemarin. Untuk penataan masjid yang lebih presentatif diawali dengan membuat tempat wudu dan membuat desain masjid yang minimalis yang bertipe A ukuran 19 x 19 meter dengan jumlah dana yang dikeluarkan sebesar Rp600 juta sehingga terwujud masjid baru seperti sekarang. "Selain nyaman juga kapasitas masjid menampung jemaah kurang lebih 1000 jemaah,"ungkapnya. Ketua DKM H Pepep Sulaeman mengatakan dengan kesepakatan bersama.Karena untuk lebih sah salat berarti harus ada tempat wudu. Akhirnya dibuatlah tempat wudu tersebut yang dimana sejak itu belum dibuat tempat wudu dan juga bahwa masjid Agung Qubbatul Islam Cisaat digunakan sebagai sarana ibadah masyarakat Cisaat Karena pada awalnya di kawasan Cisaat terdapat berbagai tokoh agama, pengurus pesantren serta santri. Yang dalam setiap kegiatanya dilakukan di masjid ini. "Setiap tokoh agama, seperti para kyai, ustadz, santri dan lain selalu memusatkan kegiatan keagamaan di sini, mulai salat Juma't, pengajian rutin, forum bahas muslim dan lainya,"katanya. Menurut Pepep untuk kondisi sekarang karena majunya zaman setiap tokoh pemimpin agama mulai mendirikan masjid disertai pondok pesantren, majelis taklim serta pasilitas penunjang lainya,dan Masjid Agung Qubbatul Islam difungsikan sebagai pusat kegiatan jamaah muslim masayarakat cisaat dan juga umum. "Seperti biasa yang dilakukan oleh jamaah mulai pengajian ibu-ibu, pengajian rutin bapak-bapak dan remaja.Serta berbagai kegiatan besar islam dari maulid sampai rajaban,"ulasnya. Pepep menuturkan Masjid agung Qubbatul Islam ramai digunakan pada Ramadan seperti saat ini karena berbagai kegiatan yang berkaitan dengan Ramadan banyak dilakukan di sini. "Seperti kuliah subuh yang dijelang setiap hari, kuliah menjelang buka puasa, buka bersama, tarawih, dan juga nuzulul quran. Adapun setelah para jamaah melakukan ibadah di masjid ini mereka tersebut beri'tikaf,"ungkapnya(**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Haraf TuLis Komentar