Rabu, 18 Agustus 2010 , 01:29:00
HASIL KARYA: Pelajar SMK Pajajaran dikerumuni pelajar SD menyaksikan Robot Line Follower yang dipamerkan beberapa waktu lalu. foto:sri/radarsukabumi
CIKOLE-- Sejumlah siswa SMK Pajajaran Kota Sukabumi merakit Line Follower Robot (LFR) atau Robot Pengikut Garis yang dapat berjalan mengikuti sebuah lintasan. Karyanya dipamerkan dalam Pekan Promosi dan Potensi Daerah yang dipusatkan di Lapang Merdeka Kota Sukabumi beberapa waktu lalu. Tim Robotik SMK Pajajaran Kota Sukabumi mampu memukau para pengunjung Pameran Pekan Promosi dan Potensi Daerah Kota Sukabumi yang dilangsungkan di Lapang Merdeka. Satu diantara sekolah kejuruan yang ada di Kota Sukabumi ini, meski berstatus swasta, namun tidak kalah bersaingnya dengan sekolah kejuruan lainnya yang telah lama berdiri. Di stand yang berukuran 3X3 meter, yang diberi nama stand Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Sukabumi, diisi oleh beberapa sekolah mulai dari tingkat SD, SMP hingga SMA/SMK secara bergiliran. Satu persatu pengunjung terutama para murid SD terpukau dan tidak meninggalkan momen yang jarang dilakukan oleh pelajar lainnya. Mereka memenuhi stand, hanya untuk menyaksikan uniknya tampilan yang disajikan pelajar SMK Pajajaran Kota Sukabumi yang dipimpin Youke Noor Syaeful. "Saat ini, para pelajar kami baru bisa merakit Robot Line Follower (LFR) atau Robot Pengikut Garis. Belum sampai merancang ataupun memasarkannya, lantaran terkendala dengan alat-alat atau chip-chipnya yang mahal," ujar Kepala SMK Pajajaran Kota Sukabumi, Youke Noor Syaeful. Di sekolah yang dipimpin pria ramah dan masih muda ini, ternyata ada salah satu jenis ekstra kurikuler (Ekskul) yang diberinama Ekskul Robotik.Diikuti oleh para pelajar Kelas X-XI. "Robot Pengikut Garis adalah robot yang dapat berjalan mengikuti sebuah lintasan atau garis, ada yang menyebutnya dengan Line Tracker (LT), Line Tracer Robot (LTR) dan sebagainya," katanya. Youke langsung menjelaskan bahwa garis yang dimaksud adalah garis berwarna hitam diatas permukaan berwarna putih atau sebaliknya. Ada juga lintasan dengan warna lain dengan permukaan yang kontras dengan warna garisnya. Ada juga garis yang tak terlihat yang digunakan sebagai lintasan robot, misalnya medan magnet. "Robot yang bentuknya seperti mobil ini, bisa mengikuti garis seperti layaknya manusia, bagaimana manusia dapat berjalan pada mengikuti jalan yang ada tanpa menabrak dan sebagainya. Tentunya karena manusia memiliki "mata" sebagai penginderanya," terangnya. Begitu juga robot line follower ini, dia memiliki sensor garis yang berfungsi seperti "mata" pada manusia. Sensor garis ini mendeteksi adanya garis atau tidak pada permukaan lintasan robot tersebut, dan informasi yang diterima sensor garis. Kemudian diteruskan ke prosesor untuk diolah sedemikian rupa dan akhirnya hasil informasi hasil olahannya akan diteruskan ke penggerak atau motor agar motor dapat menyesuaikan gerak tubuh robot sesuai garis yang dideteksinya. Pada konstruksi yang sederhana, robot line follower memiliki dua sensor garis (A-Kiri dan B-Kanan), yang terhubung kedua motor (kanan dan kiri) secara bersilang melalui sebuah prosesor. Sensor garis A (Kiri) mengendalikan motor kanan, sedangkan sensor garis B (kanan) mengendalikan motor kiri. "Ketika sensor A mendeteksi garis sedangkan sensor B keluar garis ini berarti posisi robot berada lebih sebelah kanan dari garis," ulasnya. Untuk itu motor kanan akan aktif sedangkan motor kiri akan mati. Akibatnya motor akan berbelok kearah kiri. Begitu sebaliknya ketika sensor B mendeteksi garis, motor kiri aktif dan motor kanan mati, maka robot akan berbelok ke kanan. "Jika kedua sensor mendeteksi garis maka kedua motor akan aktif dan robot akan bergerak maju," pungkasnya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Haraf TuLis Komentar